Laman

Sabtu, 08 Juni 2013

SISTEM PERTANIAN TERPADU

SISTEM PERTANIAN TERPADU
BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang 
      Pelaksanaan pembangunan nasional tidak hanya pada sektor – sektor industri atau semacamnya. Pertanian juga merupakan sektor dalam menuju pembangunan nasional. Apalagi di Indonesia yang merupakan negara agraris. Banyak jenis usaha yang dapat dilakukan untuk memajukan tingkat ekonomi melalui sektor pertanian. Mengkolaborasikan pertanian dengan bidang tertentu dapat dihasilkan manfaat yang lebih besar lagi. Dunia pertanian (perkebunan, pertanian tanaman pangan, peternakan) merupakan usaha yang mampu memberi nilai ekonomis dan meningkatkan kemantapan swasembada produk pertanian untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.  Pelaksanaan usaha pertanian saat ini kebanyakan masih dilaksanakan secara parsial sehingga eksplorasi usaha yang dapat saling mendukung tidak dapat optimal.  Pelaksanaan usaha pertanian yang saling terintegrasi akan menciptakan suatu konsep usaha yang akan saling melengkapi dan meniadakan limbah pertanian yang biasanya terjadi.
      Pola pertanian terpadu sendiri merupakan suatu pola yang mengintegrasikan beberapa unit usaha dibidang pertanian yang dikelola secara terpadu, berorientasi ekologis sehingga diperoleh peningkatan nilai ekonomi, tingkat efisiensi dan produktifitas yang tinggi. Melalui pertanian terpadu, akan dapat dihasilkan produk-produk pertanian, perkebunan dan peternakan melalui sinergitas antar unit dengan mengedepankan kelestarian lingkungan yang selanjutnya akan menghasilkan peningkatan secara ekonomis karena penambahan nilai daya dan guna melalui efisiensi dan efektifitas tinggi serta nilai produktifitas usaha yang baik.
1.2     Rumusan Masalah
a.   Apa yang dimaksud dengan sistem pertanian terpadu?
b.   Apa sajakah jenis-jenis sistem pertanian terpadu?

BAB II
PEMBAHASAN

Pertanian pada umumnya dikenal hanya sebagai tanah dan tanaman yang dikelola. Namun di luar itu pertanian mempunyai peranan lain yang berhubungan dengan bidang lain. Peranan ini tentunya menguntungkan bagi kedua bidang. Hubungan antara pertanian dengan bidang lain yang di dalamnya dapat menghasilkan keuntungan bagi masing-masing bidang.
Sistem pertanian terpadu merupakan sistem di mana pertanian dapat bermanfaat dan berperan penting dalam suatu bidang tertentu baik itu secara langsung maupun tidak langsung, begitu pula sebaliknya. Namun, tentunya tidak semua bidang dapat menerapkan sistem pertanian di dalamnya. Umumnya bidang-bidang tersebut mempunyai hubungan tertentu yang lebih spesifik dengan pertanian. Adapun beberapa bidang yang di dalamnya pertanian dapat diterapkan, di antaranya adalah perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan dan wisata.


1.       Pertanian – Kehutanan
Sistem pertanian terpadu pertanian-kehutanan digunakan untuk mengurangi penebangan hutan untuk lahan pertanian, dan menjadi solusi untuk keterbatasan lahan pertanian. Salah satu bentuk system pertanian terpadu pertanian-kehutanan adalah agroforestry yaitu penanaman tanaman tahunan, dengan tanaman semusim. Tanaman tahunan, dalam bentuk tanaman hutan, keras, guna untuk rehabilitasi, disamping untuk rehabilitasi, ditanamkan juga tanaman semusim untuk faktor ekonomi.
Beberapa ciri penting agroforestri yang dikemukakan oleh Lundgren dan Raintree (1982) adalah: 
a. Agroforestri biasanya tersusun dari dua jenis tanaman atau lebih (tanaman dan/atau hewan). 
b. Siklus sistem agroforestri selalu lebih dari satu tahun.
c. Ada interaksi (ekonomi dan ekologi) antara tanaman berkayu dengan tanaman tidak berkayu.
d. Selalu memiliki dua macam produk atau lebih (multi product), misalnya pakan ternak, bakar, buah-buahan, obat-obatan.
e.     Minimal mempunyai satu fungsi pelayanan jasa (service function), misalnya pelindung angin, penaung, penyubur tanah, peneduh sehingga dijadikan pusat berkumpulnya keluarga/masyarakat.
f.    Untuk sistem pertanian masukan rendah di daerah tropis, agroforestri tergantung pada penggunaan dan manipulasi biomasa tanaman terutama dengan mengoptimalkan penggunaan sisa panen.
g.   agroforestri yang paling sederhanapun secara biologis (struktur dan fungsi) maupun ekonomis jauh lebih kompleks dibandingkan sistem budidaya monokultur.
Agroforestri dapat dilihat pada sistem penanamannya. Contohnya adalah penanaman tanaman semusim diberi sela dengan tanaman tahunan. Padi dengan pematang sawah berupa pohon nangka atau pohon sengon dapat dijadikan contoh dari sistem ini.
Manfaat pertanian dalam kehutanan adalah dengan mengetahui sistem penanaman yang benar dapat dihasilkan produk yang lebih. Di sisi lain lingkungan terjaga dengan adanya tumbuhan (yang hidup/ daya panennya dalam jangka waktu lama) yang dapat menjaga kadar air tanah, manusia juga mendapatkan hasilnya di saat panen. Selain itu, keberadaan sistem ini juga dapat menjadikan kelestarian alam lebih terjaga dan rapi.
2.       Pertanian – Perikanan
Kaitan antara bidang pertanian dan perikanan tentunya ada pada pertanian dengan sistem yang membutuhkan air cukup banyak, misalnya pada lahan sawah irigasi. Pada lahan ini dapat dilakukan usaha tani berupa mina padi. Secara umum mina padi berarti memanfaatkan air pada saat penanaman padi untuk kehidupan ikan.
Sistem mina padi merupakan cara pemeliharaan ikan di sela-sela tanaman padi, sebagai penyelang diantara dua musim tanam padi atau pemeliharaan ikan sebagai pengganti palawija di persawahan. Jenis ikan yang dapat dipelihara pada sistem tersebut adalah ikan mas, nila, mujair, karper, tawes dan lain-lain. Ikan mas dan karper merupakan jenis ikan yang paling baik dipelihara di sawah, karena ikan tersebut dapat tumbuh dengan baik meskipun di air yang dangkal, serta lebih tahan terhadap matahari. Agar pertumbuhan tanaman padi tidak terganggu, pemeliharaan ikan di sawah harus disesuaikan dengan sistem pengairan yang ada, sehingga produksi padi tidak terganggu.
Usaha mina padi selain merupakan usaha yang menguntungkan, juga dapat meningkatkan pendapatan petani, serta membantu program pemerintah dalam usaha memenuhi gizi keluarga.

Potensi Minapadi dalam Mendukung Produksi Ikan Nasional
Salah satu langkah yang perlu dilakukan dalam pengelolaan padi sawah yaitu pengelolaan tanah yang meliputi: penggenangan, perbaikan pematang, pembabadan jerami, pembajakan dan pencangkulan serta pemerataan permukaan tanah. Selain itu, pada saat awal dilakukan penanaman padi, tidak banyak yang dapat dilakukan petani selain melakukan pengeringan tanah untuk menekan serangan keong mas, menyemprot hama dan menunggu tanaman padi membesar. Sayangnya kegiatan-kegiatan tersebut kurang memberikan nilai tambah bagi petani sebaliknya mengeluarkan cukup banyak biaya.Sebaliknya dengan sistem minapadi, petani bisa mendapatkan beberapa keuntungan diantaranya meningkatnya produktifitas lahan, memperoleh pendapatan dari panen padi dan ikan dan berkurangnya biaya produksi. Dalam sistem minapadi, setelah proses pengolahan tanah sambil menunggu menunggu waktu tanam, lahan ditanami bibit ikan dan dipelihara selama 30-40 hari. Selanjutnya ikan dipanen dan dilakukan penanaman padi. Penanaman bibit ikan baru dilakukan beberapa hari kemudian dan dilakukan pemeliharaan selama 30 sampai 40 hari. Dengan demikian dalam sekali siklus budidaya minapadi dapat dilakukan pemanenan ikan 2 kali dan sekali pemanenan padi.
Selain itu penerapan minapadi dapat menekan pertumbuhan gulma, mengurangi serangan hama dan penyakit dan meningkatkan jumlah musuh alami bagi hama tanaman (Lu dan Li, 2006).   Benih ikan memakan plankton dan organisme kecil lain yang jatuh atau terdapat di air termasuk telur dan larva hama padi. Hal ini menguntungkan karena ikan yang dipelihara memperoleh makanan tambahan. Selain itu, berkurangnya aplikasi pestisida dalam budidaya minapadi memberi keuntungan lain karena mendorong berkembangnya musuh alami bagi hama padi. Dengan berkurangnya aplikasi pestisida selain memberi keuntungan bagi petani dengan berkurangnya biaya produksi, juga memberi keuntungan bagi kesehatan manusia dan pelestarian lingkungan.
Dengan potensi lahan persawahan Indonesia yang cukup besar yakni mencapai 7 juta hektar maka produksi perikanan yang cukup besar bisa diperoleh dari penerapan minapadi. Sehubungan dengan besarnya potensi tersebut maka Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah mengembangkan program ”gerakan sejuta hektar mina padi” atau disingkat GENTANADI. Dari program tersebut selain produksi ikan nasional akan meningkat juga memberi manfaat bagi meningkatnya kesejahteraan masyarakat khususnya petani.
Optimalisasi Kondisi Lingkungan Untuk Budidaya Minapadi
Pada prinsipnya kondisi sawah yang cenderung selalu tergenang air memungkinkan untuk budidaya ikan. Namun kenyataanya sawah yang didesain hanya untuk budidaya padi kondisinya kurang optimum untuk budidaya ikan. Sebagai contoh, petani melakukan pengeringan pada pertanaman padi untuk melakukan penyiangan, menekan perkembangan hama keong dan mendorong berkembangnya anakan padi. Kondisi tersebut tentu tidak cocok untuk budidaya ikan.  Selain itu aplikasi pestisida untuk membunuh hama dalam pertanaman padi dapat membunuh ikan budidaya. Oleh karena itu, agar sawah dapat sesuai untuk budidaya minapadi maka desain dan pengelolaan sawah harus dapat mendukung untuk pertumbuhan ikan dan padi. Lebih lanjut perbandingan kebutuhan lingkungan antara padi sawah dan ikan dapat dilihat pada Tabel 1.
 Perbandingan kebutuhan lingkungan antara ikan dan padi.
Sumber: Halwart and Gupta,  2004.
Agar kondisi lahan sawah ideal bagi budidaya minapadi maka beberapa modifikasi perlu dilakukan. Pada dasarnya modifikasi yang dilakukan adalah untuk memperdalam area bagi budidaya ikan tanpa membuat tanaman padi tergenang lebih dalam serta meminimalkan akses ikan masuk lokasi budidaya padi.  Paling tidak ada empat perbaikan fisik untuk budidaya minapadi yaitu: 1) meningkatkan tinggi pematang sehingga meningkatkan tinggi genangan dan meminimalkan kerusakan bila lokasi terendam air; 2) memasang jaring atau pembatas sehingga ikan tidak melarikan diri serta melindungi dari masuknya predator; 3) melakukan pengeringan; dan 4) membuat daerah yang lebih dalam untuk perlindungan ikan.  Contoh desain kemalir dan pematang dapat dilihat pada Gambar 2. Bentuk parit atau kemalir dan lebarnya disesuaikan dengan luas petakan sawah, yaitu 2-3 % sedangkan dalam kemalir adalah 20-30 cm. Contoh beberapa bentuk desain kemalir ditampilkan pada Gambar 3:Gambar 2.  Contoh disain caren (kemilir) dan pematang.
Gambar 3. Desain dan konstruksi parit di mina padi. (Koesoemadinata and Costa-Pierce 1992).
Kawasan Minapadi untuk Mendukung Wisata Lingkungan (Ekowisata)
Istilah “ekowisata” dapat diartikan sebagai perjalanan oleh seorang turis ke daerah terpencil dengan tujuan menikmati dan mempelajari mengenai alam, sejarah dan budaya di suatu daerah, di mana pola wisatanya membantu ekonomi masyarakat lokal dan mendukung pelestarian alam. Prinsip-prinsip pengembangan ekowisata berbasis masyarakat dan konservasi adalah keberlanjutan ekowisata dari aspek ekonomi, sosial dan lingkungan (prinsip konservasi dan partisipasi masyarakat); 2) Pengembangan institusi masyarakat lokal dan kemitraan (Prinsip partisipasi masyarakat); 3) Ekonomi berbasis masyarakat (Prinsip partisipasi masyarakat); dan Prinsip Edukasi. Ekowisata memberikan banyak peluang untuk memperkenalkan kepada wisatawan tentang pentingnya perlindungan alam dan penghargaan terhadap kebudayaan lokal.
Salah satu bentuk wisata yang marak berkembang belakangan ini adalah wisata pertanian dimana wisatawan terlibat langsung dalam kegiatan pertanian seperti membajak sawah, bercocok tanam, berternak, memancing dan berbagai kegiatan pertanian lainnya.  Berbagai daerah diketahui telah mengembangkan wisata pertanian seperti Desa Cinangneng, Bogor, Desa Kebonagung di Jogjakarta dan lain-lain.

Pengembangan minapadi pada kawasan pertanian sawah akan lebih meningkatkan daya tarik wisata pertanian karena lebih banyak variasi wisata yang dapat diperoleh serta sifatnya yang ramah lingkungan.  Pada lokasi minapadi, wisatawan tidak hanya menemukan padi di lahan persawahan tetapi juga dapat menemukan ikan. Berbagai kegiatan yang berkaitan dengan perikanan juga dapat dikembangkan sebagai alternatif wisata seperti memancing dan menjala ikan, memberi makan ikan dan lain lain.  Disisi lain sistem budidaya minapadi yang dapat mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia seperti pupuk dan pestisida pengaruhnya yang baik dalam meningkatkan musuh alami dari hama dan penyakit tanaman padi memungkinkan dihasilkannya produk pertanian organik yang lebih sehat.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan sehat seperti produk organik, maka proses produksi bahan organik juga dapat menjadi daya tarik khusus bagi wisatawan sekaligus media pendidikan yang baik untuk kampanye pentingnya perlindungan alam dan penghargaan terhadap kebudayaan lokal.

3.      Pertanian – Peternakan
Hubungan antara pertanian dengan peternakan dalam sistem pertanian terpadu sangat beraneka ragam, tergantung pada sudut pandang yang diambil. Salah satu manfaat dari mempelajari sistem pertanian terpadu adalah bisa mengetahui hubungan saling ketergantungan antara pertanian dengan peternakan. Selain itu dapat pula diketahui berbagai keuntungan yang bisa diambil saat mempelajari hubungan antara sistem pertanian dengan peternakan.
Keuntungan yang bisa diambil dari peternakan bagi pertanian adalah pemanfaatan tenaga hewan ternak untuk kepentingan pertanian. Contoh manfaat yang bisa diambil dari peternakan adalah kotoran hewan ternak dapat digunakan sebagai pupuk kandang bagi tanaman. Tenaga hewan ternak juga dapat digunakan sebagai tenaga pengolah lahan dan dapat juga dimanfaatkan sebagai tenaga pengangkutan hasil pertanian di  mana akan menghemat biaya karena tidak membutuhkan bahan bakar layaknya kendaraan bermotor.
Sama dengan peternakan, pertanian pun sangat bermanfaat bagi dunia peternakan. Salah satu faktor yang harus terpenuhi dalam peternakan adalah kebutuhan akan pakan ternak Dari pertanian akan dihasilkan bahan-bahan yang dapat diolah menjadi pakan ternak. Pertanian sangat berperan dalam memenuhi keutuhan pakan ternak karenatidak semua hewan ternak dapat diberi pakan dengan bahan makanan yang diambil dari alam. Banyak hewan ternak yang pemenuhan pakannya sangat bergantung pada pertanian. Contohhewan ternak yang membutuhkan pertanian adalah unggas. Pada umumnya unggas memakan biji-bijian di mana biji-bijian ini hanya akan diperoleh dengan pertanian. Oleh sebab itu, keberadaan pertanian menjadikan kebutuhan pakan ternak akan mudah terpenuhi.
Namun permasalahan yang cukup mengkhawatirkan dalam peternakan adalah persaingan antara pakan dan pangan. Sistem pemberian pakan dalam peternakan menggunakan sumberdaya yang sama dengan yang dimakan manusia. Serealia dan tepung kedele adalah komponen terbesar pakan ternak yang juga dikonsumsi oleh manusia. Diperkirakan hampir 50% dari supply biji-bijian dunia dikonsumsi ternak. Jika semua biji-bijian dunia dicadangkan untuk konsumsi manusia saja maka akan cukup untuk memberi makan 9 – 10 milyar penduduk dunia   pada   titik   mana  populasi  dunia  diharapkan  akan  stabil. Oleh karena itu, pemecahan terhadap masalah memenuhi kebutuhan pangan di tahun mendatang adalah mengembangkan sistem produksi ternak yang tidak tergantung pada biji-bijian serealia.
Keuntungan lain dari alternatif sistem pakan bukan biji-bijian akan membawa kepada pengurangan kontaminasi lingkungan, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan keragaman hayati dan produk ternak yang lebih baik mutunya. Karenanya tiap intervensi yang melibatkan ternak harus didasarkan pada peran sinergis mereka dalam manfaat sistem pertanian keseluruhan ketimbang sebagai penghasil daging, susu atau telur yang menggunakan pakan bersaing dengan kebutuhan manusia. Sistem peternakan yang menggunakan pakan sama dengan pangan hanya akan mengakumulasi masalah dimasa mendatang, apalagi sekarang pangan tidak hanya digunakan sebagai pakan tetapi juga energi. Tentu diperlukan terobosan dalam bidang peternakan untuk menjaga keberlanjutan sistem pertanian secara keseluruhan.

4.      Pertanian – Wisata 
         Hubungan antara pertanian dengan wisata sering disebut dengan agrowisata. Agrowisata adalah salah satu bentuk pariwisata yang obyek wisata utamanya adalah lanskap pertanian, maka dapat dikatakan bahwa agrowisata merupakan wisata yang memanfaatkan obyek-obyek pertanian. Agrowisata juga merupakan kegiatan wisata yang terintegrasi dengan keseluruhan sistem pertanian dan pemanfaatan obyek-obyek pertanian sebagai obyek wisata, seperti teknologi pertanian maupun komoditi pertanian.
         Beberapa sumber menjelaskan bahwa agrowisata adalah salah satu bentuk kegiatan wisata yang dilakukan di kawasan pertanian yang menyajikan suguhan pemandangan alam kawasan pertanian (farmland view) dan aktivitas di dalamnya seperti persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pengolahan hasil panen sampai dalam bentuk siap dipasarkan dan bahkan wisatawan dapat membeli produk pertanian tersebut sebagai oleh-oleh. Agrowisata tersebut ikut melibatkan wisatawan dalam kegiatan-kegiatan pertanian.
        Agrowisata umumnya berada pada daerah yang memiliki iklim dingin atau dengan kata lain ada pada dataran tinggi di mana pertanian dapat terlaksana dengan baik. Pengembangan wisata dengan metode pertanian memiliki kesenangan tersendiri. Di dalamnya para wisatawan dapat mengetahui lebih lanjut tentang pertanian dan bahkan dapat melakukannya. Pendekatan ini secara tidak langsung menambah pengetahuan mengenai pertanian bagi para wisatawan. Selain itu, dengan adanya agrowisata petani dan masyarakat sekitar pun  mendapatkan pendapatan yang lebih. Keberadaan tempat wisata menyebabkan masyarakat turut berperan dalam meramaikan pasarnya.
         Manfaat lain dari agrowisata adalah kelestarian alam sekitar terjaga. Agrowisata pada prinsipnya merupakan kegiatan industri yang mengharapkan kedatangan konsumen secara langsung ditempat wisata yang diselenggarakan. Aset yang penting untuk menarik kunjungan wisatawan adalah keaslian, keunikan, kenyamanan, dan keindahan alam. Oleh sebab itu, faktor kualitas lingkungan menjadi modal penting yang harus disediakan, terutama pada wilayah-wilayah yang dimanfaatkan untuk dijelajahi para wisatawan. Menyadari pentingnya nilai kualitas lingkungan tersebut, masyarakat/petani setempat perlu diajak untuk selalu menjaga keaslian, kenyamanan, dan kelestarian lingkungannya.
      Beberapa contoh agrowisata di Indonesia adalah agrowisata di Pagilaran,  Tamah Buah Mekarsari, agrowisata di daerah Guci, Tegal, Kebun Teh Kaligua, Agrowisata Durian H. Djahuri di Semarang, Agrowisata Kusuma di Batu, Malang, dan masih banyak lagi. 

BAB III
PENUTUP 
3. 1    Kesimpulan 
      Berdasarkan penjelasan yang telah dijabarkan dapat disimpulkan bahwa:
 a. sistem pertanian terpadu merupakan sistem di mana pertanian dapat bermanfaat dan berperaN penting dalam suatu bidang tertentu, begitu pula sebaliknya.
 b. beberapa macam sistem pertanian terpadu seperti pertanian – perkebunan, pertanian – kehutanan, pertanian – peternakan, pertanian – perikanan, dan pertanian – wisata. 
3. 2    Saran 
     Dalam makalah ini tidak sepenuhnya menuliskan tentang topik secara sempurna. Tentunya membutuhkan sumber lain sebagai pedoman selanjutnya sehingga didapat wawasan lebih luas lagi. Saran untuk pembaca, lebih baik lagi apabila membaca sumber lain mengenai topik ini agar didapat pengetahuan lebih lanjut lagi.



Minggu, 17 Februari 2013

POLEMIK DAGING DI INDONESIA

Kenaikan jumlah penduduk di Indonesia menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan pangan. Selain kebutuhan pokok termasuk juga bahan pangan pendukung seperti daging. Daging merupakan pemasok protein yang sangan baik untuk tubuh. Oleh karena itu daging merupakan kebutuhan pangan yang harus tetap dipenuhi.  selain dari faktor nutrisi yang dikandungnya. Daging merupakan bahan baku yang sangat vital dari berbagai produk makanan seperti kuliner.

Kenaikan jumlah kosumsi di Indonesia, tidak di imbangi dengan naiknya produksi daging. kelangkaan seringkali terjadi. hal ini menyebabkan harga daging melambung tinggi. sehingga masyarakat kesulitan untuk membeli daging untuk mencukupi kebutuhannya. mereka lebih memilih untuk mengurungkan niatnya untuk membeli daging. mereka cendrung beralih kepada makanan-makanan instang yang memang memiliki nilai ekonomi lebih kecil.

untuk mengatasi masalah kelangkaan daging, pemerintah mengambil kebijakan infor daging. dengan menginfor daging, kebutuhan akan daging akan dapat terpenuhi. dalam pada itu ternyata banyak oknum-oknum yang sengaja menginfor daging secara berlebihan. sehingga daging melimpah dipasaran. dengan melimpahnya daging dipasaran, secara otomatis harga daging akan turun secara derastis. petani yang tadinya memelihara sapi akan sangat dirugikan dengan kondisi ini. daya beli masyarakan akan cendrung untuk memilih dagging yang di infor karena harganya yang lebih murah. sehingga, petani akan sulit bersaing dipasaran.

Murahnya harga daging dipasaran menyebabkan petani kesulitan bersaing dengan penjual dagin infor. mereka terpaksa menjual daging yang mereka produksi dengan harga yang murah. dengan mejuakl dengan harga yang lebih murah, keuntungan yang diperoleh oleh petani akan semakin kecil. sementara itu biaya yang mereka perlukan untuk merawat binatang ternak tidak berubah. dengan kondisi ini petani akan semakin merasa kesulitan untuk menjalankan usahanya. karena, modal yang merka butuhkan tidak berubah bahkan semakin besar, disamping itu hasil yang mereka peroleh akan semakin sedikit.

penghasilan petani yang semakin kecil mengakibatkan banyak petani yang beralih profesi, yang tadinya petani menjadi pedagang atau yang lainnya. dengan demikian produksi daging di indonesia bukannya makin meningkat, tetapi akan semakin menurun. dan bukan tidak mungkin bahwa daging produksi dalam negeri akan hilang sama sekali dari pasaran. hal ini dikarenakan, tidak ada lagi petani yang tertarik untuk memelihara ternak, jarena hasil yang diperileh dari memelihara ternak cendrung semakin menurun.

Melihat kondisi diatas, pemerintah juga harus turun tangan dalam merencanakan suasembada daging. pemerintah perli menjaga kestabilan harga dipasaran. sehingga, petani tidak perlu khawatir akan harga daging yang mereka produksi. sehingga minat petani dalam memelihara ternak akan tumbuh kembali, karena dianggap cukup menjanjikan. selain menstabilkan harga pasar, kuota infor daging juga perlu dibatasi. dengan membatasi kuota infor daging, daging yang beredar dipasaran akan berimbbang dengan kebutuhan daging masyarakat. sehingga harga daging akan lebih mudah untuk distabilkan.



Minggu, 23 Desember 2012

“PERAN PEMERINTAH DALAM PERTANIAN”
A.    Pendahuluan
Bagi bangsa Indonesia pertanian bukan hanya sebagai pemenuhan kebutuha hidup. Akan tetapi, pertanian dapat dijadikan sebagai sarana perekonomian yang tidak kalah pentingnya dengan perindustrian. Potensi lahan pertanian yang sangat luas membuat Indonesia menjadi surganya pertanian. Dengan pengelolaan yang baik bukan tidak mungkin Indonesia menjadi Negara yang mamu memenuhi kebutuhan masyarakat duania. Pemaksimalan pertanian akan mengangkat perekonoian karena, Indonesia akan memperoleh keuntungan dari perdagangan hasil pertanian baik didalam maupun di luar negeri.
Pada kenyataannya Indonesia belum bisa memaksimalkan potensi pertanian yang ada. Indonesia masih membutuhkan campurtangan Negara lain untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri saja hasil pertanian Indonesia masih terlalu kecil, bagaimana mungkin bias menjadi pemasok kebutuan duniaindonesia masih kalah dengan Thailand dan Vietnam, padahal lahan pertanian di Indonesia jauh ebihluas disbanding lahan pertanian yang dimiliki Thailand dan Vietnam.
Motifasi masyarakat untuk usaha di bidang pertanian amat sangat kecil. Banyak alasan yang membuat masyarakat tidak tertarik pada pertanian. Salah satu alasannya adalah tidak sebandingnya harga factor produksi dengan harga produk pertanian, serta harga produk pertanian yang tidak stabil. Dari perbandingan harga factor produksi dengan hasil produksi yang sangat jauh membuat taraf hidup petani selalu berada di kisaran rata-rata kebawah. Keadaan inilah yang menyebabkan masyarakat under estemed dengan pertanian.
Banyak hal yang menjadi penyebab tidak sebandingnya harga factor produksi dengan produk pertanian. Saat musim tanam permintaan pupuk akan naik. Kondisi ini akan dimanfaatkan oleh pihak penjua pupuk untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Punjual pupuk akan menaikkan harga pupuk, sehinggapetanai kesilitan untuk menjangkaunya. Terkadang petani harus berhutang untuk memenuhi kebutuhan pupuk tanamannya. Saat musim panen akan banyak gabah. Banyaknya gabahakan menyebabkan harga gabah akan trun. Pada masa panen petani akan memliki banyakkebutuhan. Kebutuhan itu bias berupa kebutuhan sehari-hari, tagihan kredit, dan utang pupuk saan musim tanam. Banyaknya kebutuhan akan memaksa petani menjual harga gabahnya dengan harga murah.

B.     Ketidak Seimbangan Harga Factor Produksi Dengan Hasil Produksi
Ketidak seimbangan antara factor produksi pertanian dengan harga hasil pertanian membuat petani merasa kesulitan. Harga pupuk yang cendrung naik saat musim tanam membuat petani kecil kesusahan untuk memperoleh pupuk. Terkadang petani kecil haruh berhutang untuk memenuhi kebutuhan pupuk. Hutang pupuk ini akan dibayar ketika musim panen tiba. Selain berhutang kepada penjual pupuk, kadang pertain meminjam uang kepada koperasi. Koerasi ini juga akan jatuh tempo saat musim panen tiba.
Saat musim tanam tiba permintaan pupuk akan meningkat. Kondisi ini sering sekali dianfaaatkan oleh tengkulak pupuk untuk mengambil keuntungan sebesar-besarnya. Dengan keadaan ini petani tidak bias berbuat banyak. Erapapun harga pupuk tetapi petani tetap membutuhkan pupuk utuk sawah atau ladangnya. Petani harus membeli dengan harga yang mahal. Kondisi ini membuat petani semakin kesultan. Petani tidak mungkin mendapat keuntungadari pertaniannya. Terkadang malha kerugian yang didapat oleh petani.
Kenaikan harga pupuk tidak diimbangi dengan harga hasil pertanian. Harga hasil pertanian cendrung jauh lebihmurah dibandingkan dengan harga factor produksi. Rasio antara hasil pertanian dengan harga factor produksi ini sangat menyulitkan petani.
Saat musim panen tiba banyak hasil pertanian di pasar. Keadaan ini menyebabkan harga hasil pertanian menjadi turun. Melihat keadaan ini petani tidak bias berbuat banyak. Hutang factor produksi yang telah jatuh tempo membuat petani terpaksa menjual hasil pertaniannya dengan harga murah, bahkan dibawah harga pasaran sealipun.





C.    Kurangnya Dukungan Dari Pemerintah
Pemerintah seolah-olah menutup mata terhadap keadaan petani. Belum ada kebijakan pemerintah yang benar-benar berpihak kepada petani kecil. Semua kebijakan pemerintah cendrung diarahkan kepada petani yang sudah skala besar seperti perkebunan. Petani kecil masih jauh dari jangkauan kebijkan pemerintah. Seharusnya pemerintah harus lebih memoeperhatikan etani kecil, agar tidak terjadi kesenjangan ekonomi dikalangan petani kecil.
Harga pasar masih cendrung sesuai keinginan para tengkulak. Para tengkulak dengan leluasa mempermainkan harga tanpa memikirkan keadaan petani. tidak peduli dengan kerugian yang akan diderita oleh petani. Kecendrungan tangkulak hanya bagaimana memperoleh keuntungan pribadi. Kondisi ini tentu saja sangat merugikan kepada petani. dengan keadaan ini akan membuat keadaan petan yang sudah sulit menjadi semakin sulit
Melihat nasip petani selamaini pemerintah hanya cendrug diam. Belum ada tindakan pemerintah yang tegas kepada tengkulak yang memperminkan harga. Kalau ada tindakan yang tegas kemungkinan keadaan petani akan sedikit berubah. Keadaan ekonomi petunia aka membaik jika terjadi keseimbangan harga factor produksi dengan hasil produksi. Jika keadaan ekonomi petani terangkat bukan tidak mungkin keadaan pertanian inonesia akan terangkat. Sehingga Indonesia tidak perlu lagi menginfor bahan pangangan dari Negara lain.
Kebijakan pemerintah yang berpihak kepada petani sangat dibutuhkan. Misalnya, menetapkan harga. Sehingga tengkulak tidak leluasa memainkan harga. Saat musim tanam harga factor produksi tidak akan melambung tinggi. Sehigga petani tidak kesulitan untuk menjangkaunya. Begitu juga saat musim panen, harga hasil pertanian tidak langsung anjlok. Petani akan memproleh pemasukan yang lebih besar.


D.    Kesimpulan
1.      Kondisi petani saat ini membuat motifasi untukmenjadiseorang petani menjadisangat kecil.
2.      Pemerintah harus mengeluaran kebijakan yang berpihak kepada petani kecil. Dengan kebijakan dari pemerintah ini para tengkulak tidak akan dengan mudah mempermainkan harga.